Makassar,Gerbongnews.co.id||Mahasiswa dan Pemuda yang mengatas namakan dirinya sebagai Aliansi Wija To Luwu Menggugat dan menggelar Aksi demonstrasi di Mapolda Sulsel yang di warnai represifitas aparat dan beberapa orang yang mengalami memar dan luka – luka yang berasal dari Aliansi Wija To Luwu Menggugat.
Aksi ini merupakan demonstrasi jilid ke 5, setelah beberapa hari yang lalu juga menggelar aksi di beberapa titik yang ada di kota Makassar, dalam aksi kali ini Aliansi wija to luwu kembali membawa beberapa isu turunan.
Adapun turunannya di antaranya:
1.Mendesak KAPOLDA sulsel untuk segera turun tangan dalam menyelesaikan persoalan penyerobotan dan pengerusakan lahan yang di lakukan oleh PT. MDA di kabupaten luwu, kecamatan latimojong, desa ranteballa.
2.Copot PJ Bupati Luwu, Kapolres Luwu , Kejari,BPN dan DANDIM SAWERIGADING karena di duga tidak bertanggung jawab atas segala bentuk ketidakadilan, keotoritarian yang menyebabkan konflik vertikal horisontal dan terhambatnya Investasi di Tana Luwu.
3.Berantas mafia tambang di rante balla.
Dalam Orasi, salah satu massa aksi mengataakan dengan penuh emosional bahwa Pengolaan Sumber Daya Alam di Indonesia mengacu kepada Ideologi Penguasaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam sebagaimana tercemin dalam Pasal 33 ayat(3) UUD Tahun 1945, bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan di pergunakaan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Haikal sebagai jendral lapangan Menyampaikan, bahwa hari sumpah pemuda akan menjadi momentum bagi Wija To Luwu untuk kembali memperlihatkan Eksistensinya bahwa mahasiswa yang notabenya sebagai pemuda akan tetap hadir untuk berada digarda terdepan untuk menghadirkan keadilan di tanah luwu. Jelasnya, 28 Okt 2024
Selain itu beberapa massa aksi dalam Orasinya menyampaikan, bahwa Demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewan kepada Stake Holder atau Dinas yang terkait dan Polres Luwu karena lamban dalam mengatasi segala bentuk persoalaan yang terjadi di Tana Luwu.
Selanjutnya, kami minta ketegasan Kapolda sulsel untuk segera turun ke kab. luwu sebagai upaya untuk melihat dan menindaklanjuti persoalan yang ada di kabupaten luwu dalam hal ini penyerebotan dan pengerusakan lahan yang di lakukan oleh PT. MDA karena sampai hari ini kami sudah tidak percaya dengan pihak kepolisian yang ada di kabupaten luwu.
“Seharusnya masalah yang ada di PT MDA Khususnya harus di selesaikan secara cepat dan tegas agar kecurigan kongkalikong antara stakeholder dengan PT MDA tidak benar, sambungnyaa”.
Terakhir, dalam orasinya Haikal menyampaikan kekecewaan terhadap Polada Sulsel terhadap tindakan Represif yang di terima oleh teman-teman massa aksi pada saat menyampaikan Aspirasinya dan tidak adanya titik terang terhadap kasus yang kami bawa, sedangkan kami sudah mengikuti prosedur yang diarahkan oleh POLDA sulsel pada aksi sebelumnya.
Selain itu, kami dari Aliasni Wija To Luwu akan terus melakukan aksi Demonstrasi berjilid-jilid dengan massa yang lebih banyak lagi sampai kasus ini mendapat titik terang dengan tambahan isu turunan yaitu mencopot Kapolda Sulsel karena kami menganggap tidak peduli dengan persoalan yang ada di tanah luwu.
Sambung, kemudian Kapolda Sulsel dianggap tidak mampu untuk memberikan pengamanan ke pada anggotanya dengan adanya tindakan Represif yang di alami massa aksi pada saat menyampaikan Aspirasinya di Mapolda Sulsel. Tandasnya (*)