Pengiriman Logistik Dan Evakuasi Dilakukan Lewat Udara, 1  Desa Masih Terisolir

oleh -36 Dilihat
oleh

Luwu, Gerbongnews.com||- Warga Desa Tibussan, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, terisolir selama empat hari setelah bencana tanah longsor yang terjadi pada Jumat, (3/5/2024) dini hari.

Kapolda Sulsel Andi Rian Djajadi saat menjemput bantuan dari helikopter diluwu.

Upaya evakuasi dan pendistribusian logistik terkendala oleh akses droping yang tidak memadai.

Bahkan helikopter Carakal TNI AU yang biasa digunakan untuk membawa logistik juga terkendala.

Sementara itu, akses darat menuju desa tersebut hingga saat ini masih terputus, menyebabkan kondisi isolasi semakin memburuk bagi warga Desa Tibussan.

Situasi ini menjadi keprihatinan yang mendalam, dan upaya penanganan dan evakuasi terus dilakukan oleh pihak berwenang untuk membantu warga yang terdampak.

Hal ini dibenarkan oleh Panglima Kodam Hasanuddin, Mayjen Bobby Rinal Makmun, Senin (6/5/2024).

“Akses darat menuju Kecamatan Latimojong masih terputus. Kita berfokus membuka daerah yang terisolir,” ujar Bobby.

Sementara Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan, dari posko induk penanggulangan bencana banjir bandang dan longsor diketahui bahwa akses darat masih terputus.

“Karena sampai hari ini, saya mengupdate bersama seluruh unsur terlibat di posko induk, belum bisa kita pulihkan sama sekali akses darat,” kata Andi Rian di tempat yang sama.

Dikatakan Andi Rian, saat ini proses bantuan baik pengiriman logistik dan evakuasi sejumlah warga masih kita fokuskan di wilayah kecamatan Latimojong.

Karena akses darat yang masih terputus, kata Andi Rian, tim gabungan memprioritaskan melalui droping udara.

“Kita memprioritaskan melalui droping udara,” sebutnya.

Terpisah, Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari menerangkan, ada dua opsi yang akan dilakukan agar daerah terdampak yang masih terisolir dapat tersentuh distribusi logistik.

Abdul Muhari bilang, opsi pertama yang saat ini sedang diupayakan adalah membangunan jembatan baru untuk akses jalur darat.

“Untuk jalur darat di Latimojong masih terputus karena ada satu jembatan utama yang teroutus saat ini,” akunya.

Tambah Abdul Muhari, pihaknya sudah membicarakan dengan PUPR untuk membangun jembatan.

“Estimasi untuk membangun jembatan baru itu membutuhkan waktu 14 hari,” jelasnya.

Dijelaskan Abdul Muhari, meskipun dalam Waktu 14 hari sudah cukup cepat. Namun, pihaknya ingin lebih cepat lagi.

“Tapi kita mau lebih cepat lagi. Mudah-mudahan kita bisa menemukan solusi,” imbuhnya.

Sementara pilihan kedua, kata dia, distribusi logistik akan menggunakan metode droping tanpa harus mendarat.

“Jadi heli tidak mendarat. Ada paket yang dibawa heli ini, seperti membawa tempat aor untuk water boombing. Kalau dulu Waktu yang kita lakukan di Mamuju, begitu logistic kita drop ke darat maka ikatannya akan otomatis lepas. Ini yang akan kita coba,” Abdul Muhari menuturkan.

Abdul Muhari lanjut mengatakan, saat ini satu helikopter yang akan dikerahkan untuk penanganan bencana Luwu akan segera tiba di Kota Makassar.

“Dan satu heli yang akan menuju ke Makassar adalah heli yang memungkinkan untuk melakukan hal itu,” bebernya.

“Karena heli itu yang biasa kami pakai untuk operasi pemadaman karhutla. Mudah-mudahan opsi ini bisa kita lakukan untuk mendistribusikan bantuan di desa yang masih terisolir ini,” Pungkasnya.