Muh Rifky Koordinator Advokasi (LINPER) Mengecam Keras soal Kekerasan Seksual, Copot Kadis Kesehatan dan Direktur RSBGB

oleh -83 Dilihat
oleh

Luwu, Gerbongnews. Co. Id – Muh Rifky mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palopo (UMP)  dengan tegas menyatakan akan menggelar aksi demo membentangkan poster yang berisi tuntutan maraknya kasus kekerasan seksual di kabupaten Luwu.

Saat ini, Kabupaten Luwu menduduki peringkat ke-2 tertinggi kasus pelecehan seksual, menyikapi hal itu, kami Mahasiswa Wija To Luwu tidak akan berdiam diri.

Rifky mengatakan, pihaknya memiliki komitmen dengan apa yang menjadi tanggung jawab moral sesuai hasil konsolidasi.

Sejak beberapa tahun, kabupaten Luwu telah dikenali soal maraknya tindakan kasus pelecehan sehingga dengan ini secara kelembagaan meminta untuk Kepala Dinas Kesehatan Wajib diberhentikan (COPOT).

Bukan hanya menyoal pada kasus pelecehan, dinas kesehatan beberapa tahun menggunakan anggaran belanja serta kebutuhan lainnya namun hingga saat ini penggunaan anggaran tidak jelas dan tidak transparansi.

Juga kepada Direktur RS Batara guru yang hingga hari ini diduga selalu berpihak kepada oknum pelaku pelecehan seksual yang seakan akan mereka memberi perlindungan terhadap pelaku.

Seperti dengan yang baru-baru ini terjadi di RS Batara guru (LIBANI BELOPA), Oknum pelaku iyalah seorang DOKTER GIGI.

“Kembali saya sampaikan kepada Pimpinan Pemda Luwu agar segera mencopot Kadinkes dan Direktur RS.Batara Guru serta memberikan penanganan khusus dan segera melahirkan ruang Aman kepada korban.”

Dikatakan, terduga pelaku kekerasan seksual hanya mendapat Surat untuk pemberhentian sementara selama kusus ini masih berproses.

Disini bukti cacatnya pihak RSBGB dan Kadinkes yang mengeluarkan SK tanpa melalui advokasi terlebih dahulu, dimana oknum dokter cabul tersebut bukan baru pertama kali melakukan tindakan tidak terpuji.

Kasus oknum dokter ini sudah banyak beredar dari tahun ke tahun, dan bisa di liat dari laporan masyarakat dan media online.

Saya melihat adanya ke pandaian Dinkes dan Direktur RS Batara Guru, untuk tidak ingin terjebak pada laporan sehingga mereka menegaskan pihaknya menunggu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak terkait. Ujar  M. Refky diselah – selah kesibukannya mengurusi kelembagaan LINPER

Ditambahkan bahwa, pihaknya menyebut untuk saat ini belum mengetahui jika sudah terjadi kasus yang sama sebelumnya dengan oknum sama.

Oleh karena itu, kami menuggu hasil tim investigasi bertujuan mengungkap peristiwa secara detail.

Sambung Muhrifky selaku koordinator Advokasi LINPER, mengatakan, aksi yang akan dilakukan bersama mahasiswa/i Wija To Luwu adalah langkah terakhir untuk menyampaikan kepada mereka tentang kebobrokan sebagai upaya pencegahan atas dugaan perilaku pelecehan seksual oleh oknum dokter tersebut.

“Kami, para mahasiswa menuntut pemerintah daerah kabupaten Luwu. Segera memerangi praktik kekerasan seksual. Sehingga, para masyarakat saat menjalani keseharian merasa aman,” Terang Rifky.

Diakuinya, aksi ini akan dilakukan apabila Kepala Dinas kesehatan dan Direktur RS Batara Guru belum di copot.

Kami secara kelembagaan tidak akan bermain – main dengan hal ini, kami sekali lagi tegaskan akan hadir di halaman Kantor Pemda Luwu serta memboikot kantor dinas kesehatan.

Sebelum memperlihatkan secara Transparansi penggunaan anggaran, kondisi masyarakat saat ini cemas dengan maraknya kasus pelecehan dan yang lainnya.

Rifky juga menyampaikan kepada pihak pimpinan Pemda Luwu agar memberikan perhatian khusus kepada kasus ini, agar bisa terselesaikan dengan cepat, serta segera menghadirkan ruang Aman kepada korban,

Untuk pihak kepolisian polres Luwu, mesti betul-betul Lbih serius dalam memberikan kebijakan/sangsi kepada oknum Dokter. Tutup “Rifky Koordinator Advokasi LINPER”.