*Festival Anak Sholeh dan Art Education KKN Posko 54 UIN Palopo Bangun Karakter dan Literasi Generasi Emas di Desa Lauwa*

oleh -153 Dilihat
oleh

*Gerbongnews.co.id- , 9 Agustus 2025* — KKN Posko 54 UIN Palopo sukses menggelar *Festival Anak Sholeh dan Art Education* pada 7–9 Agustus 2025 di Masjid Nurul Hasana dan Gedung Serba Guna Desa Lauwa, Kecamatan belopa utara , Kabupaten Luwu. Mengusung tema *“Pendidikan Karakter dan Literasi Generasi Emas”*, kegiatan ini diikuti oleh 46 peserta yang terdiri dari anak TK, SD, dan SMP.

Acara dihadiri oleh Kepala desa Lauwa beserta jajaran perangkat desa, tokoh agama, dewan juri profesional, serta masyarakat setempat. Salah satu tokoh penting dalam terselenggaranya kegiatan ini adalah Anwar, S.Pd., yang berperan sebagai konseptor dan pelaksana, sekaligus mengundang dewan juri dari luar desa untuk menjamin objektivitas penilaian.

festival ini merupakan puncak dari rangkaian pembinaan yang dilakukan mahasiswa KKN Posko 54 bersama anak-anak desa Lauwa. Selama masa KKN, mahasiswa aktif mengadakan kegiatan edukatif, antara lain:

* *Pembelajaran di SD**: penanaman nilai *stop bullying*, kesantunan, dan budi pekerti luhur.
* *Pembelajaran kreatif di TK**: mewarnai untuk mengasah imajinasi dan motorik halus.
* *Pengajaran membaca Al-Qur’an**: membimbing generasi muda agar mencintai kalam Allah sejak dini.

Dalam puncak festival, anak-anak menampilkan bakat dan hasil pembelajaran melalui berbagai lomba, seperti mewarnai, adzan, hafalan surah pendek, doa harian, puisi, dan kolase. Suasana meriah penuh warna mewarnai kegiatan, dengan sorak semangat dari peserta, senyum bangga orang tua, dan apresiasi guru.

Kepala Desa Lauwa dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKN yang telah membantu mengembangkan potensi anak-anak desa. “Pendidikan karakter dan literasi harus dibangun sejak usia dini. Kegiatan seperti ini menjadi investasi berharga bagi masa depan generasi emas kita,” ujarnya.

Ketua Posko 54 KKN UIN Palopo menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak berhenti pada masa KKN, tetapi dapat dilanjutkan oleh masyarakat setempat. “Perubahan besar dimulai dari langkah kecil, dari ruang kelas sederhana, dan dari senyum anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa,” tuturnya.

Dengan dukungan tokoh masyarakat, orang tua, guru, dan seluruh warga Desa Lauwa, Festival Anak Sholeh dan Art Education menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang bermakna lahir dari kolaborasi dan kepedulian bersama.