Dinas Perpustakaan Kabupaten Luwu Mulai Menggiatkan Program Literasi Sejak Usia Dini

oleh -20 Dilihat
oleh

Luwu, Metroluwuraya.com – Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan membangun budaya literasi di Kabupaten Luwu, Dinas Perpustakaan mulai menggiatkan program literasi sejak usia dini. Langkah ini sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Luwu dalam menciptakan generasi yang cerdas, unggul, dan berkarakter.

Sekretaris Dinas Perpustakaan Kabupaten Luwu, Kadirman, menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah berupaya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendukung pembangunan daerah di masa mendatang.

“SDM yang unggul dapat dibentuk melalui budaya literasi yang kuat dalam masyarakat. Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi, serta mengaplikasikan informasi,” ujar Kadirman, Kamis (24/4/2025).

Ia menambahkan, budaya literasi yang baik akan berpengaruh langsung terhadap kemampuan akademis anak-anak. Selain itu, kegiatan literasi diyakini mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi melalui aktivitas membaca dan menulis.

Sebagai bagian dari gerakan literasi, Dinas Perpustakaan Luwu menyelenggarakan berbagai kegiatan dan lomba yang terbuka untuk umum serta tanpa dipungut biaya. Adapun kegiatan tersebut meliputi:

1. Lomba Bertutur tingkat SD/MI se-Kabupaten Luwu, dengan tema “Dengan Generasi yang Cerdas, Luwu Unggul dan Berkarakter”. Pendaftaran dibuka sejak 17 Maret hingga 24 April 2025.

2. Lomba Resensi Buku tingkat SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat, yang pendaftarannya berlangsung dari 17 Maret hingga 30 April 2025.

3. Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal, dengan masa pendaftaran dari 17 Maret hingga 7 Mei 2025.

Melalui program ini, Dinas Perpustakaan berharap dapat menumbuhkan minat baca di kalangan pelajar dan masyarakat, serta memperkuat fondasi literasi sebagai kunci menciptakan SDM yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan zaman.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam membangun budaya literasi,” tutup Kadirman. (*)