MAKASSAR TIDAK AMAN – POLISI KEHILANGAN ARTI KEHADIRANNYA

oleh -214 Dilihat
oleh

Makassar, Gerbongnews.co.id – Hari ini, wajah Makassar memperlihatkan ironi, dimana kota yang seharusnya menjadi ruang aman bagi warganya justru berubah menjadi arena teror kriminal. Polisi yang mestinya menjadi pelindung, pengayom, dan penegak hukum malah kehilangan “taro ada dan taro gau”, dua nilai yang menjadi simbol keberanian dan kehormatan. Kepemimpinan yang lemah telah membuat institusi kepolisian di Makassar kehilangan wibawa.

Di hadapan masyarakat, kriminalitas kini menjelma fenomena sehari-hari. Pembacokan terjadi di jalanan, teror geng motor masuk hingga ke dunia pendidikan, provokasi berbasis SARA tersebar secara terstruktur, sistematis, dan masif. Rumah warga dilempari, gedung-gedung vital dibakar, dan perkelahian antarmasyarakat dibiarkan merebak. Senjata tajam beredar di tangan geng motor yang bergerak bebas seolah kebal hukum. Pertanyaannya adalah untuk apa keberadaan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel jika setiap hari nyawa warga dipertaruhkan?

Jika geng motor bisa begitu leluasa beroperasi, sementara aparat hanya hadir setelah korban berjatuhan, wajar bila publik menilai ada pembiaran sistematis. Kecurigaan pun muncul: apakah benar geng motor ini dipelihara oleh pihak tertentu? Apakah ada perwira tinggi yang menjadi beking, atau ada dalang yang ditakuti penegak hukum?
Kepolisian seolah terjebak dalam politik takut. Takut pada aktor intelektual, takut pada jaringannya, bahkan takut pada bayangan kekuasaan di atasnya. Namun, yang lebih menakutkan dari semua itu adalah: polisi kehilangan keberanian untuk menegakkan hukum di hadapan rakyatnya sendiri.

Jika keadaan ini terus dibiarkan, Makassar hanya akan semakin karam dalam pusaran kriminalitas. Negara dirugikan, masyarakat terus dihantui ketakutan, dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian akan runtuh total.

Karena itu, kami dengan tegas mendesak Komisi III DPR RI dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mencopot pejabat-pejabat yang gagal menjalankan fungsi perlindungan hukum, yaitu:

• Dirintel Polda Sulsel – Kombes Pol Hajat Mabrur
• Dirkrimum Polda Sulsel – Kombes Pol Setiadi
• Kapolrestabes Makassar – Kombes Pol Arya
• Kasatreskrim Polrestabes Makassar – AKBP Devi Sujana

Kepemimpinan yang lemah tidak boleh terus dipertahankan. Jika polisi takut menindak kejahatan, berarti mereka telah mengkhianati sumpah dan mandatnya sebagai pelindung rakyat.

Oleh Yandi, Ketua Umum PP IPMIL

#MakassarTidakAman
#PolisiKehilanganWibawa