Luwu, Gerbongnews.co.id- Tournament Domino Menpora Cup 2025 yang di bantu Pemerintah Kabupaten Luwu, oleh Bupati Patahudding dan Wakil Bupati Muh. Devi Bijak Pawindu, bakal digelar Waktu dekat, dalam rangka rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Luwu ke‑66.
Besarnya nominal hadiah yang mencapai Rp. 300 juta membuat sejumlah lapisan masyarakat mempertanyakan sumber anggaran yang digunakan. Pemuda Kabupaten Luwu, Rifky kemudian angkat bicara.
“Kami anggap penyelenggara kegiatan kurang terbuka terkait sumber anggaran kegiatan, sehingga muncul berbagai spekulasi di masyarakat, ada yang menyebut anggaran dari Pemda, ada yang menyebut dari situs judi online, ada pula dari uang pendaftaran. Ini harus dijelaskan panitia, dari mana sumbernya yang benar,” kata Rifky, Selasa, (1/7).
Sejumlah laporan juga menurut Rifky, diterimanya bahwa instansi pemerintahan, baik pada tingkat Dinas, Kecamatan, Desa, Kelurahan, bahkan pada tingkat Sekolah, mendapatkan instruksi untuk mengikutkan peserta pada kegiatan ini.
“Yang kami dengar, di kecamatan, Desa, dan Kelurahan, maupun Dinas itu diminta mendaftarkan 3 pasang peserta, berarti mereka harus mengeluarkan uang senilai Rp. 600 ribu rupiah. Sementara sekolah diminta mengikutkan satu pasangan peserta, uang pendaftaran 1 pasang peserta itu berarti Rp. 200 ribu rupiah,” ungkap Rifky, yang juga merupakan pendiri GAPURA kabupaten Luwu.
Uang tersebut menurut Rifky kecil jika melihat postur anggaran yang dikelola di masing-masing instansi, namun menurutnya, jika di instansi tersebut tidak ada pos anggaran untuk kegiatan tersebut, maka tentu akan dilakukan manipulasi laporan penggunaan anggaran, yang bisa berujung pada temuan BPK, bahkan dapat menjadi sumber masalah yang bisa menjerat pejabat terkait ke rana Korupsi.
“Jika ini benar terjadi, ini kan sama dengan menjerumuskan pejabat kita ke tindak pidana korupsi. Jika diminta mengeluarkan anggaran, yang tidak ada pada pos anggaran yang ada, tentu mereka akan mengakali laporan pertanggung jawaban, karena tidak mungkin uang pribadinya pejabat mau dia keluarkan. Ujung-ujungnya jika ada kesalahan, bisa menjadi temuan, dan menyebabkan tersangkut korupsi, ditersangkakan. Jadi yang kasian pejabatnya juga,” tambah mantan ketua IPMAL.
“Kita tidak menuduh, ini adalah sebuah spekulasi yang muncul di Masyarakat, karena tidak adanya keterbukaan informasi dari penyelenggara. Kita berharap, penyelenggara bisa lebih terbuka, karena ini membawa nama peringatan hari jadi Luwu, ini juga akan menjadi tanggungjawab pertama Bupati dan Wakil Bupati yang baru untuk memunculkan kesan yang baik di Masyarakat,” kunci Rifky.
Terpisah, ketua Panitia Tournament Domino Menpora Cup 2025, Dr. Ir. ISRUN, SP., MP., IPM., ASEAN ENG.saat ditemui di sekretariatnya menyebut jika kegiatan ini mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber, baik dari Pemerintah Kabupaten Luwu senilai Rp. 250.000.000, uang pendaftaran, maupun sponsor utama dari situs HGI (Higgs Games Island).
“Kegiatan ini merupakan kemenpora cup dilahirkan harla ke 66 kab Luwu Belopa sebagai ibukota dijadikan tempat pelaksanaan turnamen berdasarkan audence pak bupati ketum pordi, pak gubernur, pak menpora menyatakan kesediaan untuk hadir, sekaligus menyetujui namakan kegiatan itu kemenpora cup,” kata Isrun.
“Untuk menyukseskan turnamen ini, sejumlah pendanaan sesuai kemampuan pendanaan Pemda. Anggarannya sebesar 250 juta, leading sektornya di Dispora. Tapi itu masih minim jadi Pordi mengusahakan Sponsor dari HGI sebesar 145 juta,” tambah Isrun, Senin, (30/6).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Luwu, Kasmuddin, membenarkan adanya support Pemda Luwu dalam menyukseskan kegiatan Domino di Luwu sebesar Rp. 250 juta. (Lap. Tim Investigasi)