Perusahaan PT. BMS Tidak Peduli Karyawannya Tewas Saat Bekerja, Minta Pemerintah Turun Gunung

oleh -19 Dilihat
oleh
Accident. Electric shock to person. Out of electric panel stick out legs of worker. Electrician is electrocuted and lies on floor at production site. Compliance with labor protection..

Bua, Gerbongnews| Seorang karyawan PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja pada Selasa (11/03/2025).

Berdasarkan informasi dari rekan kerja korban, insiden tersebut terjadi akibat korban terjepit besi saat bekerja. Korban diketahui merupakan warga Salutete, Kelurahan Pentojangan, Kecamatan Telluwanua.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT BMS belum memberikan keterangan resmi terkait kronologi maupun penyebab kejadian. Upaya konfirmasi telah dilakukan kepada HRD PT BMS, Fahrul, melalui pesan WhatsApp. Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan dari pihak perusahaan.

Peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor industri, khususnya pertambangan. Sebelumnya, kecelakaan kerja di PT BMS juga pernah terjadi. Pada 2 Januari 2023, seorang karyawan mengalami insiden yang mengakibatkan luka berat. Namun, insiden tersebut tidak diketahui oleh pemerintah setempat, sehingga menimbulkan dugaan kurangnya transparansi dari pihak perusahaan.

Penelitian terkait penerapan K3 di PT BMS menunjukkan bahwa masih terdapat karyawan yang kurang mematuhi prosedur keselamatan, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) yang belum optimal. Hal ini mengindikasikan perlunya peningkatan pengawasan serta kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja di perusahaan tersebut.

Di tingkat nasional, kecelakaan kerja di sektor pertambangan nikel juga menjadi perhatian serius. Misalnya, pada Desember 2023, terjadi ledakan tungku smelter di Morowali yang menyebabkan 13 pekerja meninggal dunia. Berdasarkan catatan dari 2015 hingga 2022, sebanyak 53 pekerja dilaporkan tewas akibat kecelakaan kerja di kawasan industri pertambangan nikel di Indonesia, dengan sekitar 75% korban merupakan tenaga kerja lokal.

Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai langkah yang akan diambil oleh perusahaan maupun otoritas terkait dalam menangani insiden ini. Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini guna memastikan kepatuhan perusahaan terhadap standar keselamatan kerja.(*)